Gambar 1.25 Gerakan elektron didalam penghantar logam
Satuan SI yang ditetapkan untuk tahanan listrik adalah Ohm.
Simbol formula untuk tahanan listrik adalah R
Simbol satuan untuk Ohm yaitu W (baca: Ohm). W adalah huruf Yunani Omega.
Satuan SI yang ditetapkan 1 W didefinisikan dengan aturan sbb. :
1 MW = 1 Megaohm = 1000000 W = 106 W
1 Ohm adalah sama dengan tahanan yang dengan perantaraan tegangan 1 V mengalir kuat arus sebesar 1 A.
Pembagian dan kelipatan satuan :
1 kW = 1 Kiloohm = 1000 W = 103 W
1 mW = 1 Milliohm = 1/1000 W = 10-3 W5.1 Tahanan Jenis (Spesifikasi Tahanan)
Percobaan :
Penghantar bermacam-macam bahan (tembaga, alumunium, besi baja) dengan panjang dan luas penampang sama berturut-turut dihubung ke sumber tegangan melalui sebuah ampermeter dan masing-masing kuat arus (simpangan jarum) diperbandingkan.
Percobaan
memperlihatkan bahwa besarnya arus listrik masing-masing bahan
berlawanan dengan tahanannya. Tahanan ini tergantung pada susunan bagian
dalam bahan yang bersangkutan (kerapatan atom dan jumlah elektron
bebas) dan disebut sebagai tahanan jenis (spesifikasi tahanan).
Gambar 1.26
Perbandingan tahanan suatu penghantar:
a)Tembaga
b)Alumunium
c)Besi baja
Simbol formula untuk tahanan jenis adalah r (baca: rho). r adalah huruf abjad Yunani.
Untuk dapat membandingkan bermacam-macam bahan, perlu bertitik tolak pada kawat dengan panjang 1 m dan luas penampang 1 mm2, dalam hal ini tahanan diukur pada suhu 20 OC.
Tahanan
jenis suatu bahan penghantar menunjukkan bahwa angka yang tertera
adalah sesuai dengan nilai tahanannya untuk panjang 1 m, luas penampang 1
mm2 dan pada temperatur 20 OC
Suatu tahanan jenis adalah
Suatu tahanan jenis adalah
Sebagai contoh, besarnya tahanan jenis untuk :
tembaga r = 0,0178 W.mm2/m
alumunium r = 0,0278 W.mm2/m
perak r = 0,016 W.mm2/m5.2 Tahanan Listrik Suatu Penghantar
Gambar 1.27 Rangkaian arus dengan panjang penghantar berbeda
b) Luas penampang berbeda
c) Bahan penghantar berbeda
Gambar 1.29 Rangkaian arus dengan bahan penghantar berbeda
Dari percobaan diatas terlihat bahwa :
Tahanan listrik suatu penghantar R semakin besar,
a) jika penghantar l semakin panjang
b) jika luas penampang A semakin kecil
c) jika tahanan jenis r semakin besar.
Ketergantungan
tahanan terhadap panjang penghantar dapat dijelaskan disini, bahwa
gerakan elektron didalam penghantar yang lebih panjang mendapat
rintangan lebih kuat dibanding pada penghantar yang lebih pendek.
Dalam
hal jumlah elektron-elektron yang bergerak dengan jumlah sama, maka
pada penghantar dengan luas penampang lebih kecil terjadi tumbukan yang
lebih banyak, berarti tahanannya bertambah.
Bahan
dengan tahanan jenis lebih besar, maka jarak atomnya lebih kecil dan
jumlah elektron-elektron bebasnya lebih sedikit, sehingga menghasilkan
tahanan listrik yang lebih besar.
Ketergantungan tahanan listrik tersebut dapat diringkas dalam bentuk rumus sebagai berikut :
5.3. Daya hantar dan hantar jenis
Suatu beban dengan tahanan yang kecil menghantarkan arus listrik dengan baik. Dikatakan : “dia memiliki daya hantar yang besar”.
Daya hantar yang besar sepadan dengan tahanan yang kecil dan sebaliknya daya hantar kecil sepadan dengan tahanan besar.
Satuan SI yang ditetapkan untuk daya hantar adalah Siemens.
Simbol formula untuk daya hantar adalah G.
Simbol satuan untuk Siemens adalah S.
Satuan untuk hantar jenis adalah
Suatu
bahan penghantar dengan tahanan jenis kecil menghantarkan arus listrik
dengan baik, dia sanggup menghantarkan dengan sangat baik. Hal ini
disebut sebagai besaran hantar jenis atau besaran spesifikasi daya hantar dari bahan.
Analog dengan daya hantar dapat ditetapkan disini :
Hantar jenis adalah kebalikan tahanan jenis
No comments:
Post a Comment